Review dan Sinopsis Film Animasi Klaus 2019, Spoiler Alert

https://occ-0-5528-58.1.nflxso.net/dnm/api/v6/6AYY37jfdO6hpXcMjf9Yu5cnmO0/AAAABUTLhCCN_ovPQ2UWGmphJo3M2kq9LQd_bbjSZ9jUMq1urpI_sT67P_5R8R5zWAO1p70ej7QV2H8SU2Z4vxl4cW-Tr5UC.jpg?r=332

Bicara mengenai film yang cocok untuk anak-anak, tentu orang tua tidak boleh sembarangan dalam menyajikan tontonan untuk mereka. Seperti yang kita tahu, anak-anak merupakan peniru paling ulung sejagat raya. Jadi apapun yang mata mereka konsumsi, jelas akan berdampak pada perilaku sehari-hari mereka. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya memiliki kontrol penuh terhadap jenis hiburan yang anak-anak lihat.

Berkaitan dengan hal tersebut, kali ini penulis hendak memberikan rekomendasi film yang lekat dengan kepolosan anak-anak, Klaus 2019. Ulasan kali ini akan berisi sedikit spoiler yang ada dalam film. Tulisan ini mungkin akan berguna sebagai screening awal bagi para orang tua sebelum lanjut nonton filmnya di Netflix.

Premis cerita

Inti dari Klaus yang rilis dua tahun lalu ini amatlah sederhana. Yakni tentang seorang pemuda kaya raya yang hidup seenaknya. Ia dihukum oleh sang ayah untuk bekerja di tempat terpencil. Selama bekerja, ia perlahan-lahan berubah menjadi orang yang lebih baik.

Gambaran tentang kehidupan mewah yang dijalani pemuda tersebut ditampilkan dengan singkat di awal film. Poin yang ditonjolkan antara lain makanan (yap, kita tahu anak-anak suka makanan) dan selimut sutera. Benar-benar tepat seperti anak zaman sekarang yang sukanya rebahan.

Tantangan bagi tokoh utama

Si tokoh utama ini, yang bernama Jesper, diharuskan bekerja ke sebuah pulau terpencil di ujung kerajaan sebagai petugas pos selama setahun. Targetnya ia harus mengirim surat sebanyak 6000 agar bisa kembali ke kehidupan mewahnya.

Maka mulailah iya menempuh perjalanan jauh yang melelahkan. Masalahnya, di pulau tempat Jesper bekerja dihuni oleh penduduk yang bertikai selama bertahun-tahun lamanya. Mereka tidak pernah saling bicara satu sama lain.

Atmosfer pertikaian yang amat sangat kental

Suasana desa yang mencekam tergambar dengan sangat apik. Pulau bersalju dengan kabut menyelimuti seluruh wilayah, udara yang terasa mencekam, jalanan sepi, penduduknya menatap curiga, terakhir sekolah yang jadi tempat berjualan. Ah ya, satu lagi. Kantor pos tempat tinggal sekaligus bekerja untuk Jesper. Berupa sebuah pondok kayu yang lebih mirip gubuk reyot. Sempurna sudahlah penderitaan Jesper di tempat antah berantah.

Suara latar belakang yang diolah dengan rapi sampai akhir film

Ini merupakan bagian favorit penulis. Untuk level film animasi yang suasananya terkesan mengerikan, suara latar belakangnya top banget. Saat menonton, perasaan benar-benar terhanyut sesuai adegan yang dimunculkan. Ketika memasuki pulau, pikiran Jesper yang sedikit takut seperti ‘ini tempat macam apa’ sungguh merambat sampai pada penonton, yang dalam hal ini adalah penulis.

Eksekusi cerita yang menarik

Walaupun premisnya sederhana, namun sutradara mengaplikasikan kesuluran cerita menjadi bagus dan tidak membosankan. Alurnya tidak dibuat rumit, mengingat pemirsa utama film Klaus adalah anak-anak. Kejutan-kejutan yang ada dalam film pun saling terhubung satu sama lain.

Namun bagi penulis, ada satu hal yang membuat film ini terasa kurang greget, yakni pada klimaks dan antiklimaks film. Namun ini hanyalah opini pribadi. Menurut penulis, sebenarnya ada cara lain untuk mengakhiri konflik. Tapi dalam film rasanya seperti, “Loh, cuma begitu?” Tapi sekali lagi, ini hanyalah opini pribadi. Tentu saja tidak masalah jika pembaca punya pendapat berbeda.

Plothole cerita

Plothole merupakan hal yang menjadi tanda tanya penonton dalam sebuah film. Klaus 2019, sejauh yang penulis rasakan, terdapat beberapa hal yang bisa menjadi tanda tanya. Di antaranya : jarak rumah Klaus dengan Jesper. Mulanya diceritakan rumah Klaus berada di ujung pulau. Namun Jesper dengan mudahnya pulang pergi ke sana. Lalu saat adegan kejar-kejaran menggunakan kereta luncur. Terdapat adegan jatuh yang cukup keras. Jika dinalar, seharusnya mereka tidak selamat.

Namun kembali lagi, karena film ini ditujukan untuk anak-anak, beberapa plothole tersebut penulis abaikan. Dan meskipun begitu, keseluruhan cerita tetap tidak akan berkurang esensinya bagi anak-anak.

Bagi penulis, film ini mendapatkan rating 4 dari 5. Untuk 1 bagian nilai yang berkurang hanya terletak pada plothole saja. Selebihnya film Klaus tetap merupakan sebuah film yang bagus. Animasinya juga terlihat sangat baik. Overall, Klaus sangat direkomendasikan untuk ditonton bersama anak-anak di akhir pekan.