Tips Agar Hati dan Pikiran Lebih Waras
Zaman terus bergerak maju. Yang tak mau bergerak mengikuti akan ditinggalkan dengan kejam. Orang-orang berlomba agar memiliki nilai ‘lebih’ di antara yang lain. Ada yang ingin menjadi lebih kaya, lantas menghalalkan segala cara supaya tujuan lekas diraih. Ada yang ingin terlihat lebih rupawan, kemudian menempuh berbagai jalan agar lepas dari penampilan yang sekarang. Ada yang ingin segera menikah karena sebal kerap ditanya ‘kapan nikah?’ oleh keluarga. Lalu asal memilih pasangan agar tak lagi ada yang bertanya. Ada pula yang tidak percaya diri dengan kemampuannya, insecure melihat semua orang memiliki apa yang ia tidak punya. Hingga akhirnya depresi. Bahkan sampai ada yang punya niat bunuh diri.
Okay stop! Hati dan pikiranmu perlu penyegaran agar terlepas dari pikiran-pikiran toxic yang membahayakan.
Jadikan ‘aku tidak peduli’ sebagai senjata andalanmu
Jika berita tentang teman yang kini sudah bekerja dengan gaji sekian juta, lulus kuliah, sudah menikah, dan berita-berita pencapaian lainnya membuatmu tidak nyaman. Agaknya kamu perlu mengatakan “Lantas kenapa kalau mereka telah berhasil? Aku tidak peduli. Aku punya rencana dan jalanku sendiri.”
Tapi jangan sampai abai pada mereka. Ucapkan selamat pada teman-temanmu atas pencapaian mereka. Sampaikan dengan tulus. Jangan lupa minta doa agar tujuan kita juga segera tercapai.
Buat perisai dengan bahan dasar ‘mute’
Jika senjata ‘aku tidak peduli’
masih kurang, saatnya kamu melindungi dirimu dengan perisai. Mungkin saja kamu
masih tidak nyaman melihat apa yang dibagikan teman-temanmu di media sosial. Ada
yang membagikan mobil baru, ada yang sedang membangun rumah, beberapa yang lain
sedang menikmati liburan yang menyenangkan, atau kamu mungkin terganggu dengan
foto mantan teman bersama keluarga barunya. Agaknya kamu perlu
mengaktifkan tombol ‘mute update’. Intinya adalah, jangan sampai kamu melihat
perkembangan baru. Ini mungkin akan membuatmu ketinggalan informasi, tapi tidak
masalah. Setidaknya hati dan pikiranmu terbebas dari perasaan tidak nyaman dan
terganggu.
Insecure? Kita tidak punya waktu untuk itu
Saat kamu lihat orang lain memiliki apa yang kamu tidak punya, lantas kamu membandingkan dirimu dengan mereka, dan kamu merasa minder. Maka itulah yang disebut insecure. Perasaan tersebut awalnya kecil. Tapi lambat laun berubah menjadi kian besar dan mempengaruhi tingkah lakumu.
Lantas aku harus bagaimana?
Cara yang paling sederhana, jangan biarkan perasaan itu menguasaimu. Saat kamu mulai merasa minder, segera lakukan sesuatu. Sibukkan dirimu. Ada banyak hal penting yang harus dilakukan. Coba lihat, laporan pekerjaan, membersihkan kamar, mencuci baju, membereskan dapur, menyiapkan menu makan nanti. Daripada sibuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain, lebih baik lakukan hal lain yang bermanfaat. Dengan begitu waktumu tidak akan terbuang sia-sia.
Hibur dirimu, lakukan apa yang kamu suka
Setelah kamu terlindungi, kini saatnya melakukan penyembuhan. Ingat, perasaan tidak nyaman, terganggu, iri, minder, insecure adalah toxic, racun. Kamu perlu menghilangkan racun-racun tersebut agar tak memengaruhi rencana-rencanamu.
Mungkin dengan menyibukkan diri masih kurang cukup. Kalau begitu, tingkatkan level penyembuhanmu dengan melakukan hal-hal yang kamu suka. Tenang, meskipun namanya penyembuhan, bukan berarti kamu harus ke rumah sakit kok.
Ingat-ingat lagi hobi atau sesuatu yang sangat kamu sukai tapi akhir-akhir ini jarang kamu lakukan. Merajut misalnya. Atau memasak. Jika kamu hobi membaca dan sedang kehabisan bahan bacaan, tidak ada salahnya membeli buku baru. Melakukan hobi selalu bisa membawa kebahagian tersendiri.
Hadiahi diri sendiri, ucapkan terima kasih atas kerja keras selama ini
Pergilah ke restoran yang kamu inginkan selama ini. Kamu mungkin belum sempat ke sana karena tidak ada yang bisa diajak pergi bersama. Tidak apa, pergilah sendiri dan pesan makanan dengan percaya diri. Ini adalah tentang hadiah atas kerja kerasmu selama ini. Ingat saat-saat kamu berjuang begitu keras? Malam-malam panjang hanya ditemani secangkir kopi karena menyelesaikan proyek. Lalu paginya bangun kesiangan, tidak sempat sarapan. Berlomba dengan waktu agar tidak terlambat.
Ucapkanlah terima kasih pada diri sendiri atas hari-hari yang berat tersebut. Lalu apresiasi dirimu dengan sesuatu yang jarang kamu dapatkan. Tidak harus berupa makanan. Kamu bisa membeli sepatu, atau berlibur sehari dua hari ke kota sebelah.
Demikianlah. Sedikit tips agar kesehatan mental tetap terjaga di zaman yang kini kian melaju cepat. Kita bisa saja ikut berlari agar tak ketinggalan. Mencapai impian dan tujuan seperti orang lain. Mengikuti tren terkini, berusaha agar langkah tetap sejajar dengan yang lain. Tapi ingat, jangan sampai melupakan diri sendiri. Karena jika bukan diri kita sendiri yang peduli, siapa lagi yang akan melakukannya?