Perbedaan Cara Mendidik Anak di Prancis dan Indonesia

 Beberapa waktu yang lalu, penulis menemukan sebuah pertanyaan menarik di platform Quora. Quora adalah sebuah website tanya jawab asal Amerika Serikat, yang mana pertanyaan akan ditanyakan, dijawab, dan di-review oleh pengguna internet. Pertanyaan tersebut adalah :


Pertanyaan ini menarik, pasalnya, penulis menemukan banyak sekali perbedaan cara mengasuh anak di Indonesia dan di Prancis. Wah itu kan hanya cara mengajari anak, memangnya beda cara lantas dewasanya jadi beda gitu? Oh tentu saja berbeda. Nah apa saja perbedaannya? Mari kita simak penjelasan di bawah.

Begadang

https://berkeluarga.id/media/2020/10/05-Elnur-shutterstock_1012918264-1200x675.jpg
Biasakan anak tidur sepanjang malam via berkeluarga.id

Orang tua yang memiliki bayi di Indonesia rata-rata akrab dengan kebiasaan begadang. Apalagi orang tua baru, alias baru pertama kali memiliki anak. Kebiasaan begadang dipicu oleh tangisan bayi di tengah malam. Saat sedang nikmat-nikmatnya tidur, tak jarang ibu harus terbangun untuk menenangkan bayi.

Di Prancis, kebiasaan begadang ini merupakan big no no bagi para orang tua. Bayi yang terbangun di malam hari dan menangis akan dibiarkan selama 10 menit, jika tidak terdiam juga, maka orang tua akan beranjak menenangkan. Namun tidak digendong, cukup dielus kepalanya saja. mungkin cara ini akan terdengar kejam bagi para orang tua di Indonesia yang tidak tegaan, namun sebenarnya dapat membantu bayi agar terbiasa tidur sepanjang malam tanpa terbangun. Tak hanya itu, jam biologis tubuh bayi juga akan men-‘setting’ alam bawah sadarnya bahwa malam adalah waktu untuk tidur.

Makan

https://cdn-cas.orami.co.id/parenting/images/bolehkah-bayi-makan-makanan-inst.original.jpegquality-90.jpg
Ajarkan anak makan sendiri sejak kecil via parenting.orami.co.id

Keluhan semacam “Anakku susah sekali makannya, suka pilih-pilih,” pasti kerap terdengar di lingkungan tempat tinggalmu. Menurutmu, kenapa anak menjadi picky atau pemilih dalam hal makanan? Tak lain adalah karena orang tuanya sendiri. Saat sang anak tidak menyukai suatu jenis makanan, orang tua akan kelabakan mencarikan yang disukai oleh anak.

Hal itu tidak berlaku di Prancis. Jika hari ini anak tidak mau makan bayam, tak apa. Minggu depan coba diberi lagi. Orang tua juga mengajarkan agar mencicipi dulu semua jenis makanan tanpa pilih-pilih. Oh ya, anak juga dibiasakan makan sendiri sejak mereka bisa memegang garpu. Meskipun cara makan anak masih berantakan, tidak masalah. Dengan demikian, seiring anak beranjak dewasa, mereka jarang mengeluh tentang makanan dan terbuka dengan berbagai jenis masakan baru.

Kebebasan Berpendapat

https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/yMPddx1ehyBHcCgUm8hnoKznmxc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/768030/original/099258400_1416303005-pendapat.jpg
Kritis sejak kecil via liputan6.com

Di Prancis, adalah hal yang lumrah ketika orang tua mengajak anak berdiskusi. Walau keputusan tetap diambil oleh orang tua, tapi tetap mempertimbangkan pendapat sang anak. Mereka memperlakukan anak layaknya orang dewasa. Semakin dini perlakuan tersebut diterapkan, maka semakin cepat pula pikiran anak-anak bertingkah dan bertanggung jawab seperti orang dewasa.

Sabar

https://res.cloudinary.com/dk0z4ums3/image/upload/v1594086290/attached_image/begini-cara-mengatasi-tantrum-pada-anak-0-alodokter.jpg
Anak tantrum via alodokter.com

Terutama saat anak menginginkan sesuatu, orang tua di Prancis tidak akan langsung mengabulkan permintaan mereka. Beda di Indonesia yang biasanya langsung menuruti apapun kemauan anak. Tidak jarang anak yang tidak dituruti menjadi rewel dan tantrum (menangis keras) lalu pada akhirnya orang tua kewalahan. Kurangnya pemahaman tentang disiplin yang baik terkadang membuat anak mengendalikan orang tua.

Di Prancis, orang tua akan mengatakan, “Nanti akan Ibu beri, tapi tunggu sampai pekerjaan Ibu selesai,”. Dengan demikian anak akan berlatih rasa sabar dan mengerti sejak masih kecil. Tugas orang tua bukanlah membujuk anak melainkan membimbing dan mengajari mana yang baik dan benar.

Sopan Santun

http://ibudanmama.com/wp-content/uploads/2013/10/melatih-anak-sopan-berbicara-e1382588150829.png
Ajarkan anak tatakrama via ibudanmama.com

Poin ini tidak terlalu berbeda antara Indonesia atau Prancis. Sopan santun adalah hal pertama yang orang tua ajarkan pada anak mereka. Anak akan belajar mengucapkan salam pada orang tua, teman, guru, tukang sampah, sopir bus, pelayan restoran, kasir, dan lain-lain. Mereka juga diajarkan menghargai pekerjaan orang lain dan mengucapkan terima kasih.

Bebas Terbatas

https://akcdn.detik.net.id/visual/2020/11/19/parenting_169.jpeg?w=750&q=90
Terapkan aturan yang sesuai via haibunda.com

Ibarat sebuah lingkaran, orang tua di Prancis membolehkan anaknya melakukan apapun selama tidak keluar dari lingkaran. Lingkaran di sini adalah peraturan orang tua. Sebelum membuat peraturan, orang tua harus selalu sepakat dengan peraturan tersebut. Jika suatu saat anak melanggar, mereka diberi konsekuensi yang telah disetujui sebelumnya. Contohnya, anak berumur 17 tahun, boleh bermain dengan teman-temannya asalkan harus pulang sebelum jam 10.

Tidak Ada Televisi, Gadget, dan Playstation

https://www.ayojakarta.com/images-jakarta/post/articles/2020/07/09/21037/ilustrasi-anak-bermain-gadget.jpg
Gadget merupakan BIG NO untuk anak via ayojakarta.com

Kebanyakan orang tua di Prancis tidak memberikan anak-anak mereka mainan berupa ponsel sebelum dewasa. Mereka juga tidak menyalakan televisi dan tidak membeli Playstation. Sebagai gantinya, jika anak-anak bosan, mereka akan diberi buku dan Lego. Hmm cukup menarik ya.

Peran Ayah

https://d1bpj0tv6vfxyp.cloudfront.net/articles/ddc9775b-8020-4910-b57c-89f91832061d_article_image_url.webp
Kata siapa mendidik anak cuma tugas ibu? via halodoc.com

Sosok ayah berperan penting dalam mengasuh dan mendidik anak. Tidak ada yang namanya ‘anak adalah urusan ibu, sedangkan ayah urusannya mencari nafkah’. Orang tua harus bekerja sama dalam membesarkan anak. Bikinnya bareng masa yang gedein cuma ibu? Ya nggak sih?

Beberapa negara di Eropa, termasuk Prancis, memberikan cuti ayah selama beberapa minggu untuk para pria yang baru saja memiliki bayi. Berbanding terbalik dengan Indonesia, kebanyakan (walaupun tidak semua) menyerahkan urusan mengasuh anak hanya pada ibu.