Salah Kaprah Skincare Alami Buatan Sendiri yang Katanya Tanpa Efek Samping


Banyak orang berpendapat, membuat skincare alami sendiri di rumah jauh lebih hemat. Alasannya, kita tahu bahan apa saja yang digunakan, tanpa bahan kimia, pengawet dan pewarna buatan. Tentunya terjamin aman dong. Nggak papa kalau dipakai ke kulit, kan, tanpa efek samping.

Salah Kaprah Skincare Alami Buatan Sendiri yang Katanya Tanpa Efek Samping
Salah Kaprah Skincare Alami Buatan Sendiri yang Katanya Tanpa Efek Samping
Atas dasar pemahaman itu, tidak sedikit yang mencari referensi bahan alami untuk perawatan kulit di rumah. Misalnya, mencari beragam kebaikan jeruk nipis jika diaplikasikan ke kulit. Puas searching di dunia maya, mulai deh mencari-cari bahan di dapur untuk perawatan. Setelah ketemu, langsung aja templokin di muka tanpa mengetahui efek samping bahan yang digunakan.


Nggak tahunya setelah perawatan, kulit yang tadinya diharapkan dapat cerah, glowing, bebas jerawat, eh malah bruntusan. Wajah jadi seperti kilang minyak, kusam, kering, dan tidak lebih baik daripada sebelum perawatan. Katanya alami, kok mukanya tambah jelek sih? Hayo, siapa yang pernah mengalami seperti ini?

Walaupun alami, tidak semua bahan-bahan diy (do it yourself) skincare itu aman untuk kulit.  Kalau tidak hati-hati, bisa jadi malah membahayakan diri sendiri. Tanya kenapa? Berikut penjelasannya.

Bahan yang digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan kulit

Kebutuhan kulit setiap orang tidak ada yang sama. Ada berbagai macam jenis kulit, di antaranya kulit kering, normal, berminyak, mudah jerawatan, kulit sensitif, dan lain-lain. Belum lagi pengelompokan jenis kulit berdasarkan iklim, wilayah tempat tinggal, dan ras.

Semua itu memiliki ciri khas dan kebutuhan yang berbeda. Demikian pula jenis bahan skincare yang digunakan. Tidak bisa dipukul rata sama untuk semua orang.

Orang yang berkulit normal pada umumnya tidak akan bermasalah dengan berbagai macam bahan perawatan. Sementara orang dengan kulit sensitif harus menghindari beberapa bahan skincare karena bisa mengiritasi kulit.

Di sisi lain, orang berkulit kering harus menggunakan bahan-bahan yang bersifat sangat melembabkan. Lalu orang yang kulitnya berminyak, cenderung memakai bahan yang sifatnya mengontrol produksi sebum.

Komposisi skincare terlalu keras 

Karena tergiur dengan manfaat lemon yang ampuh mencerahkan kulit, kamu langsung membalurkan air perasan lemon ke kulit tanpa dilarutkan ke air terlebih dahulu. Padahal wajahmu sedang terdapat beberapa jerawat. Kalau begini caranya, nggak heran kalau kulitmu jadi terasa perih, kemerahan, dan jerawat tambah parah.

Bahan-bahan yang bersifat asam memang terkenal akan khasiatnya yang mampu mencerahkan warna kulit karena tinggi vitamin C. Akan tetapi, kandungan asamnya yang juga tidak kalah tinggi bisa mengiritasi kulit jika hanya dibalurkan begitu saja ke kulit. Untuk mengatasinya kamu harus mencampurkannya dengan air terlebih dahulu agar pH asamnya berkurang, baru bisa diaplikasikan ke kulit.

Salah dalam pemakaian skincare

Ada yang suka lidah buaya sebagai bahan utama untuk perawatan? Tanaman yang mudah tumbuh di mana saja ini manfaatnya banyak sekali untuk kulit. Cari saja di Google, kamu akan mendapatkan manfaat seperti meredakan kulit yang terbakar matahari, melembabkan kulit, memberi efek dingin, dan masih banyak lainnya.

Namun yang tidak banyak orang tahu, lidah buaya mengandung senyawa bernama aloin. Senyawa ini berwarna kuning dan kecoklatan serta terasa pahit. Terdapat sebanyak 0,1 - 6,6% per berat kering daun atau 3-35% dari total getah lidah buaya.

Aloin berfungsi melindungi daun dari panas dan sinar ultraviolet. Jika terkena kulit bisa mengiritasi. Pemakaian lidah buaya ke kulit tanpa menghilangkan aloin menyebabkan kulit menjadi kemerahan, gatal, bahkan breakout.

Tidak memperhatikan efek samping bahan

Bahan skincare buatan sendiri memang alami, tapi bukan berarti tanpa efek samping sama sekali. Contohnya, minyak zaitun dan minyak kelapa. Keduanya mengandung vitamin E yang tinggi.
Vitamin E bermanfaat untuk menjaga kelembaban kulit dan berperan mengurangi kerutan sehingga mencegah penuaan dini.

Akan tetapi penggunaannya yang berlebihan bisa membuat kulit jadi berminyak. Selain itu minyak zaitun dan minyak kelapa juga bersifat comedogenic atau mudah menimbulkan komedo.

Contoh lainnya, rempah-rempah. Beberapa manfaat rempah-rempah di antaranya antibakteri, anti-inflamasi, antioksidan, mempercepat penyembuhan jerawat, stimulasi kolagen, menghambat produksi melanin, menyembuhkan luka, psoriasis, vitiligo, dan masih banyak lagi.

Dengan banyaknya khasiat rempah-rempah, baik untuk kulit maupun khasiat ketika dikonsumsi secara langsung, orang jadi mengabaikan efek sampingnya.

Rempah-rempah tidak bisa digunakan oleh orang yang mempunyai kulit sensitif serta ibu hamil. Ibu hamil tidak boleh mengkonsumsi rempah-rempah atau menggunakannya di kulit.

Hal ini dikarenakan rempah-rempah bisa memasuki pembuluh darah dan memicu kontraksi sehingga mengakibatkan keguguran pada ibu hamil muda. Sementara pada ibu hamil yang memasuki trimester akhir, rempah-rempah dapat menyebabkan bayi lahir prematur.


Skincare buatan sendiri memang jauh lebih hemat dibandingkan skincare pabrikan. Apalagi kalau bahannya berasal dari dapur. Tetapi meskipun berbahan alami, bukan berarti aman-aman saja jika dipakai sembarangan ke kulit. Salah-salah, kulit malah jadi rusak.

Jika ingin membuat skincare sendiri, pastikan dulu bahan-bahan yang digunakan sesuai kebutuhanmu. Jangan lupa untuk mengolahnya dengan benar.

Lakukan research secara mendalam dengan membaca jurnal penelitian yang banyak diunggah di internet. Jangan hanya searching bersumber artikel pendek di portal berita ya.

Selamat ber-skincare-an!

Sekian deh artikel seputar dunia kesehatan dari Neng Salis yang berjudul Salah Kaprah Skincare Alami Buatan Sendiri yang Katanya Tanpa Efek Samping. Semoga bermanfaat ya buat temen temen semuanya.